Minggu, 20 Juni 2010

Ingat Bernafas

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, Jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang keringa dan tandus, tiada berair.

Ada seorang dokter anak, dia menghabiskan masa dewasanya dengan merawat bayi-bayi yang lahir sangat prematur. Satu masalah yang umum terjadi pada bayi prematur adalah lupa bernapas. Mereka dikelilingi udara yang memberi hidup, tetapi menanggung resiko kematian karena otak mereka gagal mengirim perintah untuk bernafas.
Terkadang, itu juga yang terjadi dalam hidup rohaniku. Aku dikelilingi hadirat Allah, tetapi ketidakmatanganku membuat Aku secara rohani tidak bernafas. Aku lalai membaca Alkitab, mengabaikan kebutuhanku akan saat teduh, menghindari percakapan denga Allah. Semua itu diperlukan untuk bernapas dalam Roh Kudus dan untuk membersihkan jiwaku dari unsur beracun yang menumpuk dalam hidupku semua.
Saat secara rohani kita "lapar udara", tangan Allah menyentuhku, seperti perawat yang merawat bayi porematur. Lalu, aku sadar bahwa aku hampa karena telah melupakan aktivitas terpenting harianku.---- bernapas dalam Roh Kudus. Ketika aku sadar tidak bernapas secara teratur, aku kembali pada saat teduhku dan diperbarui oleh hadirat Allah yang penuh kasih.

Tuhan terkasih, terimakasih atas sentuhan-Mu yang membangkitkan hasrat kami untuk bernapas dalam hidup-Mu yang menyelamatkan.AMIN


   di kutip dari PEDOMAN RENUNGAN HARIAN "SAAT TEDUH"
 

Pengikut