Sabtu, 20 Oktober 2012

Apa sih Linux itu?


Apa sih Linux itu?
Linux adalah Operating System seperti UNIX, yang merupakan implementasi independen dari POSIX, meliputi true-multitasking, virtual memory, shared libraries, demand-loading, proper memory management, dan multiuser.
Linux seperti layaknya UNIX, mendukung banyak software mulai dari TEX, X Window, GNU C/C++ sampai ke TCP/IP.

Linux adalah sistem operasi yang disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), yang berarti juga source code Linux tersedia. Itulah yang membuat Linux sangat spesial.
Linux masih dikembangkan oleh kelompok-kelompok tanpa dibayar, yang banyak dijumpai di Internet, tukar-menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang tertarik dipersilahkan untuk bergabung dalam pengembangan Linux.
Linux pertama kali dibuat oleh Linus Torvalds di Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi dengan bantuan dari banyak programmer dan jagoan UNIX di Internet. Sekarang Linux bisa diperoleh dari distribusi-distribusi yang umum digunakan, misalnya RedHatDebianSlackware,CalderaStampede LinuxTurboLinux dan lain-lain. Kernel yang digunakan adalah sama-sama Linux, sedangkan perbedaannya hanyalah paket-paket aplikasi yang disertakan, sistem penyusunan direktori, init style, dll.
Mana yang lebih baik? Semua sama baiknya, tergantung selera. Jika diperdebatkan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak akan pernah ada habisnya.
Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dari Minix. Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada bulan Oktober 1991 tanggal 5, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yang hanya dapat menjalankan bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).
Sekarang Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif OS yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan OS komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan lebih.
Mengapa pakai Linux?
Lisensi
Linux, sering juga disebut GNU/Linux, adalah operating sistem yang kompatible dengan Unix, berisi kernel Linux itu sendiri dan sekumpulan lengkap alat-alat dan program-program lain, yang kebanyakan di bawah naungan proyek GNU dari Free Software Foundation. Tampilan grafis atau Graphical User Interface (GUI) disediakan oleh X Window System beserta kumpulan libraries dan alat-alatnya.
Semua software ini bisa didapat gratis berdasarkan lisensi GNU General Public License atau lisensi-lisensi lain yang mirip dengan itu. Berdasarkan lisensi ini, siapa pun bisa mendapatkan program baik dalam bentuk source code (bisa dibaca manusia) mau pun binary (bisa dibaca mesin), sehingga program tersebut dapat diubah, diadaptasi, mau pun dikembangkan lebih lanjut oleh siapa saja.
Karena banyak sekali program-program maupun komponen software (biasanya tergabung dalam “paket”) yang membentuk sebuah sistem Linux yang lengkap, dan kesemuanya itu diurus oleh banyak orang dan organisasi dalam jadwal yang berbeda-beda, maka beberapa perusahaan dan organisasi mengumpulkan paket-paket tersebut menjadi satu distribusi (distro). Tapi tidak itu saja, mereka juga melakukan tes-tes terhadap software di dalamnya, mengembangkan program-program instalasi atau yang memudahkan instalasi, sebagian ada yang memberikan technical support, dan sebagainya. Ada distribusi komersial seperti Red Hat, Caldera, SuSE, dan ada juga distribusi yang non-komersial seperti Debian GNU/Linux. Baik distribusi komersial mau pun non-komersial tersedia tanpa dipungut biaya di internet, dan juga di media seperti CD-ROM (anda bayar ongkos media plus ongkos kirim tentunya). Perbedaan mendasar antara komersial dan non-komersial adalah bahwa produk komersial didukung oleh perusahaan yang menyediakan technical support, dan mungkin juga menyediakan beberapa software komersial lain yang tidak bisa didistribusikan secara gratis. Hal ini tentunya penting di lingkungan bisnis tertentu.
Sejarah
Walaupun Linux bukanlah sistem Unix yang resmi, Linux mempunyai dasar warisan, budaya, arsitektur dan pengalaman operating sistem Unix selama 28 tahun lebih. Sejak munculnya Linux source code (tahun 1991) kernel Linux telah diteliti (review) dan disempurnakan oleh (minimal) puluhan ribu programmer di seluruh dunia. Sebagian besar program-program GNU dan X Window System telah ada lebih lama dari Linux dan telah diteliti lebih seksama.
Source code dari operating system saingan, seperti Windows 95 dan Windows NT, tidak tersedia untuk umum, sehingga tidak bisa diteliti oleh khalayak ramai. Desain dari sistem yang demikian tidak menikmati perkembangan sejarah dari sistem-sistem Unix.
Pengguna Linux 
Linux diperkirakan mempunyai kurang lebih 7.500.000 pengguna, dan angka itu bertambah terus setiap harinya dengan sangat pesat.
Interaksi dengan OS lain
Linux bisa berinteraksi dengan operating sistem lain melalui tiga cara: kompatibilitas file dan filesystem, kompatibilitas network, dan emulasi (simulasi) operating sistem.
Linux bisa menggunakan file-file dari operating sistem lain, dalam artian bisa membaca dan menulis format file tersebut. Sehingga (hard)disk maupun disket-disket dari OS/2, NT, DOS/Windows, Apple Macintosh, Unix, dan sistem-sistem lain, bisa dibaca (dalam banyak hal juga ditulis) dengan mudah oleh Linux. Hampir semua format file standar industri didukung oleh aplikasi-aplikasi Linux, kecuali beberapa format yang spesifik vendor atau produk.
Di tingkat networking, Linux bisa bekerja sama dengan baik sekali dengan operating sistem lainnya. Linux mempunyai dukungan TCP/IP yang sangat bagus, dan juga mempunyai dukungan SMB untuk Microsoft file sharing and printing melalui paket Samba, Apple file and printer sharing lewat netatalk, dan IPX/SPX (Novell) file sharing lewat paket Mars NWE (dan paket komersial dari Caldera).
Dalam lingkungan campuran Windows/Linux, menggunakan Samba server dan sistem smbclient, komputer Linux akan tampil di Network Neighborhood dari sistem Windows, hampir tidak bisa dibedakan dengan NT. Komputer Linux juga akan mempunyai akses penuh ke file dan printer yang di-share dari WFWG, Windows 95, maupun Windows NT.
Emulasi operating sistem menyediakan kompatibilitas di lain sisi. Paket DOSEMU menyediakan kompatibilitas dengan DOS, dan proyek WINE menyediakan kompatibilitas (terbatas) dengan Windows. Ada juga paket emulasi komersial, yaitu Executor untuk emulasi Mac 680×0, dan WABI untuk emulasi 16-bit Windows 3.1.
Dukungan Hardware 
Linux mendukung berbagai jenis perangkat keras PC, termasuk disk IDE, EIDE, SCSI, MFM, RLL, dan ESDI, tape dan CD-ROM drive SCSI dan EIDE, sound cards, berbagai jenis mouse, video cards, motherboard chipsets, scanners, printers, dan sebagainya. Hardware yang didukung oleh Linux mungkin tidak sebanyak Windows 95/98 tapi mungkin lebih banyak daripada Windows NT.
Beberapa vendor perangkat keras menyediakan driver secara langsung untuk Linux, beberapa menyediakan spesifikasi hardware secara cuma-cuma, dan selebihnya tidak menyediakan driver maupun spesifikasi untuk produk mereka. Tentu saja, produk-produk dari vendor yang menyediakan driver atau mengikuti aturan standar dari driver yang sudah ada mendapat dukungan utama, diikuti dengan produk-produk yang tersedia spesifikasi teknisnya (biasanya sebentar saja setelah spesifikasinya dipublikasikan) dan diminati oleh khalayak pengguna Linux, dan (relatif sedikit) produk-produk yang tidak ada informasi teknisnya biasanya tidak disupport.
Kemudahan Akses Device 
Device atau perangkat di Linux umumnya muncul sebagai file. Sehingga program-program bisa membaca dan menulis ke device-device seperti tape drive, modem, terminal, dan sebagainya.
Hal ini membuat hampir semua device bisa diakses oleh semua bahasa pemrograman, dengan meniadakan ketergantungan terhadap Application Programming Interfaces (API) yang spesifik dengan bahasa pemrograman tertentu. Di Windows, yang menggunakan model API, banyak perangkat yang hanya bisa diakses melalui C dan bahasa lain yang sejenis, dan membutuhkan program adapter (seperti OCX) untuk bisa diakses dari bahasa lain.
Pemanfaatan Memory 
Virtual memory membuat Linux mempunyai kemampuan untuk menjalankan program-program yang lebih dari seharusnya jika hanya menggunakan memori fisik saja. Sistem virtual memory di Linux melebihi penggunaan sederhana dari swap space, program-program yang dijalankan lebih dari sekali akan dimasukkan sekali ke memori, dan sistem virtual memory akan digunakan untuk menggabungkan satu program image (text area) dengan banyak data images. Hal ini berakibat penggunaan memori yang optimal, namun demikian tetap memproteksi ruang memori dari masing-masing program, mencegah program saling “mengotori” ruang memori dari program lain.
Skalabilitas 
Linux bisa berjalan di mesin sekecil 3Com Palm Pilot dan Digital Itsy dan mesin sebesar Beowulf clusters (sekumpulan PC yang cepat dihubungkan untuk menyelesaikan persoalan ilmiah/scientific).
Linux juga mendukung multiple processors hingga 16 buah.
Stabilitas 
Sistem Linux sangat luar biasa stabil. Jika dikonfigurasi dengan benar, sistem Linux akan “hidup” terus hingga hardwarenya tidak memadai (rusak) atau tidak ada tegangan listrik atau seseorang mematikan sistem. Umur hidup sistem yang berkelanjutan hingga ratusan hari atau lebih merupakan hal yang sudah biasa. Penerjemah sering mendengar laporan dari user/network admin bahwa sistem Windows NT pada umumnya membutuhkan reboot berkala untuk menjaga stabilitas, dan Windows 95 yang pada umumnya perlu diinstall ulang supaya sistem bisa berjalan lancar tanpa keluhan.
Salah satu hal yang mendasari stabilitas ini adalah penomoran versi dari shared libraries. Kebanyakan aplikasi Windows menginstall versi-versi baru dari Dynamic Link Libraries(DLL), yang pada umumnya mengakibatkan aplikasi lain yang meminta versi lain dari DLL tersebut tidak berfungsi dengan semestinya. Lain halnya dengan shared libraries di Linux, yang mencantumkan versi pada nama filenya sehingga memungkinkan untuk menginstall versi barunya tanpa merusak ketergantungan program lain.
Linux juga mewarisi tradisi Unix dengan mendukung adanya file permissions (ijin file), yang dapat mencegah pengubahan atau penghapusan file tanpa ijin dari pemiliknya. Karena itu, virus pada dasarnya tidak dikenal di dunia Linux.
Masalah keamanan yang menyangkut operating system itu sendiri biasanya diumumkan beberapa jam saja setelah ditemukan, diikuti dengan bugfix, workaround, advisory, dan sebagainya. Misalnya waktu ditemukan bug di hardware itu sendiri (processor Pentium dengan bug F0 0F), workaround sudah tersedia untuk download beberapa saat setelah diumumkan adanya bug tersebut.
Banyaknya servis 
Distribusi Linux pada umumnya sudah memiliki program-program networking beserta dokumentasinya. Hal ini tentu lebih baik jika dibandingkan dengan Windows NT, di mana banyak fasilitas seperti telnet, NFS, dan server X Window, tidak disertakan dalam distribusi standard dan biasanya harus dibeli terpisah dari perusahaan lain, dan tentu saja membutuhkan biaya lebih.
Contohnya, Linux bisa menerima banyak koneksi POP3 sekaligus dan kemudian meneruskannya ke sistem mail delivery standard. Hal ini belum memungkinkan di NT, bahkan dengan standard Exchange Server add-on.
Penggunaan network 
Banyak bagian dari sistem Linux dibagi dua (client-server), dan keduanya bisa berjalan di komputer yang sama maupun berlainan.
Salah satu contohnya adalah GUI (Graphical User Interface) dari Linux yaitu X Window System. Hal ini memungkinkan aplikasi berjalan di komputer manapun di network, dan mengarahkan tampilan ke komputer manapun di network. Anda bisa menampilkan beberapa windows dari aplikasi secara bersamaan, satu windows dari aplikasi yang berjalan lokal di komputer anda, dan windows lain berasal dari aplikasi yang berjalan di komputer lain.
Contoh lain adalah pencatatan log dari printer, dan subsistem lainnya.
Kemampuan ini bisa berguna sekali untuk menyediakan technical support dan administrasi sistem jarak jauh. Malah, hampir semua operasi yang bisa dilakukan secara lokal bisa juga dilakukan dari jarak jauh lewat network, kecuali menyolokkan kabel atau menekan tombol power untuk menghidupkan komputer.
Desain dan keamanan multi-user 
Linux banyak mendasarkan diri pada Unix, sehingga salah satu keunggulannya adalah multi-user, sistem bisa digunakan oleh banyak orang secara bergantian maupun bersamaan (akses jarak jauh dari komputer atau terminal lain baik menggunakan modus teks maupun grafis seperti X Window).
File-file masing-masing user disimpan di ruang kerjanya (home directory) sendiri-sendiri, dan dilindungi dari pengubahan/penghapusan tanpa ijin dengan cara menerapkan kepemilikan dan perijinan file. Masing-masing program berjalan dengan ruang memorinya sendiri yang diproteksi oleh operating system sehingga tidak bisa mencampuri atau mengintip proses lain.
Program-program (aplikasi) 
Aplikasi Linux berbeda dengan aplikasi Windows, tapi pada umumnya menyediakan fungsi yang sama. Dalam banyak hal, software gratis dan open-source di Linux menyediakan fungsi yang sama dengan aplikasi komersial yang lebih mahal. Contohnya, Gimp adalah program gratis yang berfungsi untuk pengolahan gambar yang bisa disetarakan dengan program komersial Adobe Photoshop yang bisa dibilan mahal.
Berbagai aplikasi komersial yang populer juga tersedia versi Linuxnya, antara lain Corel WordPerfect, Netscape FastTrack web server, Oracle, dan lain-lain. Banyak perusahaan yang sudah mulai menyediakan versi Linux untuk produk-produk unggulan mereka, dari Informix, Sybase, Corel, Allaire, dan lain-lain.
Scripting 
Linux juga menyediakan berbagai peralatan scripting, yang memungkinkan anda untuk menulis “File .BAT dengan Steroids” untuk otomatisasi pekerjaan. Script-script ini bisa dijalankan secara manual, maupun dijadwalkan untuk waktu tertentu, bahkan bisa memiliki tampilan grafis (GUI).
Hampir semua informasi konfigurasi Linux disimpan dalam file-file teks yang membuatnya gampang diolah dengan script maupun secara manual. Hal ini memudahkan pekerjaan yang kompleks atau yang berulang-ulang, jika dibandingkan dengan sistem lain yang mempunyai sistem konfigurasi binary (seperti registry di Windows) dan juga sistem yang kurang mendukung scripting. Sebagai contoh, menambah beberapa ratus user yang datanya diambil dari (katakanlah..) spreadsheet, bisa dilakukan dengan mudah di Linux, tapi hampir tidak mungkin dilakukan di NT.
Alat-alat problem-solving 
Linux tidak menyembunyikan informasi dari user. Hal ini berarti informasi penuh dari keadaan sistem dan pesan kesalahan (error) selalu tersedia. Hal ini memungkinkan diagnostik masalah dengan cepat dan bisa diperbaiki dengan cepat pula.
Linux menyediakan alat-alat untuk menampilkan penggunaan memory dan CPU untuk masing-masing program, untuk menentukan program mana (kalau ada) yang menggunakan suatu file pada suatu saat, untuk melacak program pada saat berjalan, dan meneruskan pesan-pesan kesalahan (error) dari keseluruhan komputer di network ke satu komputer untuk memudahkan pengawasan (monitoring).
Komunitas pengguna 
Salah satu kunci keunggulan Linux adalah komunitas penggunanya, yang memenangkan InfoWorld’s award for best support tahun 1997 mengungguli semua penyedia jasa technical support komersial. Red Hat Linux juga menerima penghargaan Product of the Year. Karena komunitas pengguna Linux meliputi komunitas developernya juga, maka sudah biasa kalau menerima respons atas pertanyaan kompleks yang ditanyakan di newsgroup comp.os.linux.misc hanya dalam waktu setengah jam atau paling lama satu hari. Mailing list juga merupakan forum di mana anda bisa mendapatkan respons yang lumayan cepat.
Support komersial 
Support komersial bisa didapatkan dari vendor distribusi komersial seperti Caldera atau Red Hat dan dari ratusan konsultan. Tidak seperti konsultan yang menyediakan jasa support untuk operating system proprietary yang mengandalkan bug fixes dan data-data teknis dari vendor atau perusahaan pemegang hak milik operating system tersebut, penyedia jasa support untuk Linux mempunyai akses penuh ke source code dan bisa menyelidiki masalah secara mendalam dan cepat. Mereka juga bisa mengubah program tersebut tanpa persetujuan dari penyedia software.
Kesimpulan 
Linux menyediakan platform yang sangat maju dan stabil untuk berkomputer. Walaupun sejarah pengembangan dan sistem supportnya jauh berbeda dengan kebanyakan operating system lain, Linux sangat menarik untuk digunakan di lingkungan bisnis, akademis, maupun pribadi.
Linux adalah pesaing berat dari Microsoft Windows. Keuntungan utama Linux terhadap Windows adalah pengembangan dan support secara terbuka, sejarah dan arsitektur Unix, serta stabilitasnya. Kekurangan utamanya berhubungan erat dengan lebih sedikitnya jumlah penggunanya: aplikasi yang tersedia belum sebanyak Windows, dan adanya selang waktu antara diperkenalkannya suatu hardware baru dengan supportnya di Linux. Linux memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan secara lebih jauh, dan berkurangnya ongkos pengelolaan administrasi jangka panjang, walaupun untuk memulai belajarnya relatif lebih sulit.
Linux sedang menuju puncak kejayaannya dan bisa menjadi perubahan yang hangat untuk pengguna yang sudah mulai jenuh dengan ketidakstabilan operating system lain.
Distro mana yang terbaik? 
Pertanyaan di atas mungkin termasuk salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh
para newbie Linux. Hal ini tidak mengherankan karena di pasar tersedia begitu banyak Distro (paket distribusi) Linux, seperti Red Hat, Mandrake, Slackware, Debian, Caldera, dll.
Ok, kembali ke pertanyaan di atas. Distro mana yang terbaik?
Bila kita membaca-baca Distribution-HowTo, maka jawabannya adalah: Pertanyaan tersebut salah. Lho kok jawabannya tidak nyambung?
Sebelum kamu merasa kesal dan berhenti membaca artikel ini, alangkah baiknya bila kamu
mengetahui latar belakang mengapa jawabannya seperti itu.
Alasan mengapa kita tidak bisa menentukan Distro mana yang terbaik adalah:
1. Semua Distro Linux dibuat berdasarkan kernel yang sama. Versi kernelnya mungkin berbeda (sesuai dengan karakteristik dari perusahaan Distro tersebut. Apakah agresif dengan menggunakan kernel terbaru, atau memilih untuk menggunakan kernel ‘lama’ yang sudah terkenal stabil), namun tetap saja semua Linux menggunakan dasar kernel yang sama. Kamu bisa mendownload kernel terbaru dari [link]
2. Perusahaan-perusahaan Distro kemudian menambahkan feature-feature ke atas kernel tersebut sesuai dengan ciri khas mereka. Seperti feature installasi yang memudahkan user, feature
Xwindows beserta control panelnya, Paket Office, dll.
Jadi, berkaitan dengan Distro ini, maka pertanyaan yang tepat untuk diajukan adalah: “Distro mana yang cocok atau yang mungkin saya sukai?” Begitulah, kalau berbicara mengenai Distro, maka hal yang paling menentukan adalah: SELERA… Ok, sekarang kamu pasti bertanya, “Darimana saya tahu Distro yang paling cocok dengan selera saya?”
Jawabnya adalah: dengan mencoba sendiri Distro-distro tersebut. “Waduh, bisa bokek saya kalo harus membeli semua CD Distro Linux yang beredar untuk dicoba”. Jangan khawatir, artikel ini
akan membahas beberapa Distro popular. Apa ciri khasnya atau karakteristik masing-masing Distro tersebut.
REDHAT LINUX
Redhat Linux mungkin merupakan Distro yang paling banyak digunakan orang. Hal ini tidak
mengherankan, karena dengan adanya inovasi RPM (RedHat Package Manager) yang memudahkan orang untuk menginstall dan menguninstall program/package secara bersih. Kini hampir semua Distro Linux menggunakan RPM dari Redhat kecuali Debian.
LINUX MANDRAKE
Linux Mandrake dibuat pertama kali menggunakan brand image dari RedHat. Namun kemudian mereka terpaksa menggantinya karena diprotes oleh RedHat. Linux Mandrake termasuk salah satu Distro yang paling agresif di pasar, dalam artian, mereka selalu merilis Distro mereka dengan menggunakan Kernel terbaru pada saat itu. Hal ini bisa berarti baik karena kernel baru berarti mendukung lebih banyak peripheral, namun bisa juga berarti kurang baik, karena mungkin saja terdapat bug yang belum terdeteksi di dalam kernel terbaik tersebut. Linux Mandrake juga terkenal dengan Xwindowsnya yang sangat user-friendly. Sangat menolong bagi para newbie, karena Mandrake bisa menginstall segala sesuatunya dengan otomatis, walaupun kadang-kadang kita tidak mau menginstall paket tertentu
Debian
Debian Linux adalah hasil dari kerja sukarela para pecinta Linux untuk menghasilkan Distro yang berkualitas tinggi untuk tujuan non-komersial (perhatikan Debian menggunakan extension ‘org’ untuk websitenya). Berdasarkan HowTo, terdapat tidak kurang dari 400 orang developer dari seluruh dunia yang bersama-sama mengerjakan lebih dari 1500 paket program bagi Debian.
Debian juga mempunyai paket installasi yang sangat luar biasa yaitu ‘apt-get’. Namun, bagi yang memiliki koneksi internet lambat, akan sedikit kesulitan menggunakannya.
Slackware
Slackware memiliki proses installasi dalam text-mode yang sangat sederhana dan mudah diikuti. Slackware dapat disetel untuk menjadi sangat powerful dan sesuai dengan keinginan kita. Namun akibatnya, kita memerlukan sedikit waktu tambahan untuk mempelajari semua kemampuan-kemampuan ini.
SuSE
SuSE Linux dapat dibilang sebagai RedHat versi Eropa, karena memang Distro ini sangat terkenal di daratan Eropa, dibuat oleh Dr. SuSE. SuSE memiliki YaST, yaitu sistem pendeteksian dan pengesetan hardware serta pengaturan sistem yang sangat baik. Dia dapat mendeteksi dan mengeset hardware-hardware dimana Distro lain tidak bisa. YaST juga bisa digunakan untuk mengatur user, mengatur LiLo, dan hal-hal lainnya yang akan sangat merepotkan bila harus dilakukan berulang-ulang secara manual
Libranet
Libranet Linux dibuat atas dasar Debian Linux. Distro ini khusus dibuat untuk kemudahan para pemakai desktop. Bila kamu membeli Libranet, maka kamu akan mendapatkan semua windows manager yang popular dan program-program desktop favorit lainnya. Proses installasinya sangat mirip dengan Debian, namun telah dibuat lebih user-friendly. Libranet juga mempunya ‘adminmenu’ yaitu menu dimana kita bisa mengatur hampir segala sesuatu yang ada, seperti printer, mouse, vga, dll. Bahkan kita bisa mengkompile ulang kernel kita menggunakan menu ini. Hanya sayangnya, Libranet tidak menyediakan site FTP untuk kita mendownload update-update yang ada. Kita harus membeli CD dari Libranet.
Penutup
Dalam hal memilih Distro-Distro yang ada di dalam Linux, semuanya adalah terserah selera dan kesukaan kamu. Tidak ada istilah “Distro terbaik” yang ada adalah “Distro Favorit”. Janganlah keanekaragaman ini dijadikan ajang ‘Holy War’ antar Linuxer, sebaliknya, jadikanlah keanekaragaman ini menjadi kekuatan komuniti Open Source yang saling melengkapi.

Pengikut